JUDUL : OBSERVASI SAMPAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI
SALAH SATU TUGAS BAHASA INDONESIA
OLEH :
NAMA : SITI NURHALIZAH
KELAS : X MIA 5
NISN : 141510177
PEMERINTAH UPDT
SMA 1 INDRAMAYU
JALAN SOEKARNO-HATTA
NOMOR 2 TELEPON (0234) 272536
KABUPATEN INDRAMAYU
PROVINSI JAWA BARAT KODE POST 45216
LEMBAR PENGESAHAN
Indramayu,29 Mei 2015 Indramayu,29 Mei
2015
Pengajar
Wali Kelas
Drs.Sutjita,S.Pd.SH Linda
Winurjanah,S.P
Nip.195812091981091001 Nip.19771015200812008
Indramayu,29 Mei 2015
Mengetahui Kepsek
Dra.Hj.Hendhy
M.Yarkasi,M.Pd
Nip.195805121984032004
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami,sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “SAMPAH”.
Saya ucapkan terimakasih atas
dukungan berbagai pihak terutama Bapak pengajar yang sudah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini. Serta teman-teman saya yang sudah memberikan
materi . Semoga ALLAH SWT memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna oleh karena itu,kritik dan saran yang sifatnya
konstruktif sangat di harapkan oleh penulis.Terimakasih.
Penyusun
Siti
Nurhalizah
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan …………………......................... II
Kata Pengantar
………………………………………….. III
Daftar Isi
………………………………………….. IV
Daftar Tabel
………………………………………….. V
BAB I Pendahuluan …………………………………………… 1
I.1 Latar Belakang ……………………………………. 2
I.2 Tujuan ……………………………………. 3
I.3 Manfaat Penilitan
………………………………… 4
I.4 Sistematika ……………………………………. 5
I.5 Sample
……………………………………. 6
BAB II Tinjauan Pustaka
……………………………………... 7
BAB III Pengumpulan/Pengolahan data,hasil data 8
3.1 Pengumpulan Data …………………………….. 9
3.2 Pengolahan Data …………………………….. 10
3.4 Hasil …………………………….. 11
BAB IV Penutup
………………………………………. 12
4.1 Kesimpulan ………………………………………. 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Masyarakat Apui merupakan masyarakat
yang berada tepatnya pada pesisir pantai dengan
mata pencahariannya sehari-harinya yaitu nelayan. Masyarakat apui yang
letaknya pada Kelurahan Ampera RT.08 merupakan tempat pusat keramaian karena
Apui yang berada di tengah-tengah Kota Masohi.
Sehubungan dengan topik yang kami ambil dalam penelitian ini
yaitu “Pencemaran Lingkungan” yang di
akibatkan oleh sampah, maka Apui ini merupakan lokasi yang kami ambil dalam
penelitian.
Sampah merupakan hal yang sangat berpengaruh dan berdampak
negatif bagi kesehatan dan kelangsungan masyarakat pesisir pantai (Masyarakat Apui Kelurahan Ampera RT.08).
Tumpukan sampah yang terjadi pada daerah Apui ini sunggunh sangat
memperihatinkan, karna tidak adanya kesadaran masyarakat setempat untuk
mencegah dan menanggulangi masalah tersebut. Pemerintah kota juga tidak melihat
hal ini sebagai suatu kewajiban yang harus mencegah dan melestarikan lingkungan
tempat masyarakat Apui berdomisili.
Dengan lebih pesat dan meningkatnya kualitas penduduk maka
penumukan sampah ini sampai sekarang tidak teratasi. Masyarakat Apui merasa
resah dan gelisah dengan kondisi lingkungan mereka yang sungguh
memperihatinkan, karena banyak masyarakat yang terkena penyakit. Namun masyarakat
Apui juga tidak sadar dan menyadari bahwa semua itu terjadi karena ulah dan
perbuatan dari mereka sendiri.
Indonesia terletak sangat strategis, yaitu di daerah tropis,
diapit oleh dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik).
Letak yang strategis ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan
sumber daya alam khususnya pesisir. Wisata bahari, budi daya tambak,
pertambangan dan pemukiman adalah beberapa contoh potensi ekonomi yang bernilai
tinggi. Tak heran apabila daerah pesisir menjadi daya tarik bagi seluruh pihak
untuk mengelolah dan memanfaatkannya dari segi ekonomi maupun politikya.
Delinom (2007:2) mendefinisikan, daerah pesisir adalah jalur tanah darat/kering
yang berdampingan dengan laut, dimana lingkungan dan tata guna lahan
mempengaruhi secara langsung lingkungan ruang bagian laut, dan sebaliknya.
Daerah pesisir adalah jalur yang membatasi daratan dengan laut atau danau
dengan lebar bervariasi.
Daerah ini selalu berkembang dengan pesatnya pembangunan yang
dilakukan berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut secara tidak langsung
mengakibatkan kerusakan lingkungan karena aktivitas yang dilakukan di darat
maupun di laut. Hal ini menjadikan ekosistem pesisir sebagai ekosistem yang
rentan terhadap kerusakan dan perusakan baik alami maupun buatan.
Penanggulangan atas permasalahan tersebut secara bijak dan tepat dapat
mengurangi maupun mencegah kerusakan yang terjadi. Laporan ini menyajikan
permasalahan pesisir pantai Apui Kelurahan Ampera RT.08 yang diakibat oleh faktor
alam maupun manusia beserta penanggulangannya yang tepat atas permasalahan yang
dihadapi.
2.Tujuan
Adapun tujuan yang di maksud adalah untuk mengetahui dan
memahami masalah kesehatan lingkungan hidup yang terjadi pada masyarakat
pesisir khususnya daerah Apui Kelurahan Ampera RT.08.
3.Manfaat Penelitian
Untuk mengetahui berberapa
pengetahuan tentang sampah di masyarakat.
4.Sistematika
5.Sample
BAB II
PENGUMPULAN/PENGOLAHAN
DATA,HASIL DATA
1.Pengumpulan Data
Pengertian lingkungan dalah segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan
manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan biasa di bedakan
menjadi 2, yaitu lingkungan biotik dan abiotik.
Persoalan lingkungan hidup merupakan persoalan yang bersifat
sistemik, kompleks, serta memiliki cakupan yang luas. Oleh sebab itu, materi
atau isu yang diangkat dalam penelitian pencemaran lingkungan yang diakibatkan
oleh sampah juga sangat beragam. Sesuai
dengan kesepakatan nasional tentang Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan
dalam Indonesian Summit on Sustainable Development (ISSD) di Yogyakarta pada
tanggal 21 Januari 2004, telah ditetapkan 3 (tiga) pilar pembangunan
berkelanjutan yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Kehidupan manusia tidak bisa di pisahkan dari lingkungannya.
Baik lingkungan alam maupun lingkungan social. Kita bernapas memerlukan udara
dari lingkungan sekitar. kita makan minum menjaga kesehatan semuannya
memerlukan lingkungan.
Adapun berdasarkan UU No.23 tahun 1997 lingkungan hidup
adalah kesesuaian ruang dengan semua benda dan kesatuan mahluk hidup termasuk
di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Lingkungan
hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Demikian
pengertian lingkungan hidup sebagaimana dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sampah adalah tempat
mengkarantinakan sampah atau menimbun sampah yang diangkut dari sumber sampah
sehingga tidak mengganggu lingkungan.
Sampah merupakan material sisa yang
tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep
buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya
produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi:
padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan
terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar
datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya
pertambangan, manufaktur, dan konsumsi.
Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan
jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
1.
Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan
baik adalah sebagai berikut:
a.
Gangguan Kesehatan:
Timbulan
sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong penularan
infeksi dan dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus.
b.
Menurunnya kualitas lingkungan
c.
Menurunnya estetika lingkungan
Timbulan
sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah
untuk dipandang mata.
d.
Terhambatnya pembangunan negara
Dengan
menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau
wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak
nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi.
Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga
menurun.
Sebelum kita melakukan penelitian dan
dampaknya terhadap masyarakat pesisir, terlebih dahulu harus dilakukan
pencarian lokasi yang sampahnya sangat mempengaruhi lingkungan pada masyarakat
pesisir pantai karena suatu Sampah sudah tentu dan pasti akan menimbulkan
dampak negatif.
Lokasi tempat kami malakukan observasi
yaitu di Apui Kelurahan Ampera RT.08. Observasi tersebut di lakukan pada hari
Minggu, tanggal 14 April 2013 pada pukul 16.00 s/d selesai.
2.Pengolahan Data
Adapun
data yang di lakukan pada saat pengambilan data yaitu dengan cara sebagi
berikut :
a)
Teknik observasi ( pengamatan) :
teknik ini di lakukan untuk mendapatkan hasil deskripsi secara umum mengenai
keadaan atau kondisi lokasi yang di amati.
b)
Teknik interview ( wawancara) :
teknik ini di lakukan untuk mendapatkan data primer maka menggunakan teknik
wawancara. wawancara yang pelaksanaanya
di lakukan secara bebas dan menggunakan pertanyaan –pertanyaan terbuka yang di
lakukan sacara porpusive dengan narasumber atau responden yang dalam hal ini
adalah masyarakat di pesisir pantai tempat penumpukan sampah.
Pada hari minggu, 14 April 2013 pukul 16.00 WIT kami
berkunjung ke pantai Apui untuk
melakukan observasi di tempat penumpukan sampah. Sebelum kami melakukan
observasi dan wawancara di lokasi tersebut terlebih dahulu kami berkunjung ke
rumah salah satu warga setempat yang bernama Bapak. Labeng dengan tujuan untuk meminta izin melakukan wawancara
dengan beliau dan masyarakat sekitar. Sebelum melakukan wawancara dengan
warga, kami yang beranggotakan 16 orang
yang ditugaskan oleh dosen mata kuliah pengetahuan lingkungan untuk melakuakan
penelitian sampah dan dampaknya oleh masyarakat pesisir pantai.
Sebelum malakukan wawancara kami memilih lokasi yang akan di
wawancara. Kami sekelompok mulai melakukan wawancara kepada salah satu warga di
lingkungan Apui tepatnya pada Kelurahan Ampera RT.08. Kami membagi kelompok
kami menjadi 2 kelompok, yang terdiri dari 8 orang. Dengan menggunakan
sistematika observasi kami mulai melakukan wawancara dengan ketentuan 8 orang
mahasiswa minimal 3 responden.
Pada setiap warga yang kami wawancarai menyambut kami dengan
baik. kami mewawancarai warga dengan cara berkunjung ke rumah mereka. Hal
pertama yang kami lakukan pada saat wawancara yaitu setiap mahasiswa berkenalan
dengan warga yang kami kunjungi, pada saat wawancara kami menanyakan nama,
umur, jumlah anggota keluarga dan pekerjaan. Setelah itu kami mulai mewancarai
dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada warga yaitu sesuai dengan instrument
pengamatan lapangan yang kami amati. Setiap pertanyaan yang kami ajukan pada
setiap warga, tiap kelompok sama dan hampir semua jawaban sama dari setiap
warga yang kami wawancarai. Warga yang kami wawancarai menjawab setiap
pertanyaan yang kami ajukan dengan bahasa baku yang belum begitu baik tapi kami
sudah senang karna mereka sudah bisa menjawab pertanyaan yang kami ajukan.
Pada saat melakukan wawancara kelompok pertama di antara kami
melakukan kegiatan lain yaitu mengambil gambar ketika kami sedang malakukan
wawancara kegiatan tersebut kami lakukan secara bergantian. Setelah melakukan
wawancara dengan warga kami pun kembali berkumpul dengan taman-teman yang dari
kelompok lain.
Setelah kami melakukan tinjauan lokasi, kami pun pulang
kembali kerumah masing-masing.
Setelah beberapa hari setelah kami melakukan observasi
kelompok kami mengadakan pertemuan membahas tentang cara penyusunan laporan
yang di tugaskan oleh dosen mata kuliah.
3.Hasil
Hasil
wawancara pada masyarakat setempat Kelompok oleh pertama :
1)
Nama : Bapak
Labeng
Umur : 48 Tahun
Pekerjaan : Nelayan
Hasil
wawancara :
Mengapa sampai terjadi pemupukan
sampah yang begitu padat di tempat ini pak?. Khususnya pada Kelurahan Ampera
RT.08 ini
Jawab:
Terjadinya
penumpukan sampah yang begitu banyak ini karena tidak adanya kesadaran dari
masyarakat setempat karena hal ini terjadi bukan dari masyarakat yang berada di
tempat ini saja, tapi dari masyarakat yang berada pada daerah pasar. Sebab
sampah-sampah ini juga dari aliran got pembuangan dari pasar.
Apakah selama ini tidak ada respon
dari pemerintah untuk mengatasi hal ini ?
Jawab:
Pada
tahun 2003 warga setempat mengajukan permohonan ke pemerintah kota untuk
pembuatan bak sampah dan tanggul pada daerah ini. Dan pemerintah kota
menanggapinya dengan baik.Namun sampai sekarang
apa yang diharapkan oleh warga setempat tidak terlaksana.
Apakah warga setempat juga membuang sampah pada tempat ini?
Jawab :
Ia.
Kami warga setempat juga membuang sampah ke laut.
Bagaimana
jika terjadi air pasang? Apakah rumah-rumah yang berada pada pesisir pantai ini
tergenangi oleh tumpukan sampah?
Jawab:
Jika
terjadi air pasang maka rumah-rumah yang berada pada pesisir pantai ini
tergenang oleh air dan tumpukan sampah. Karena dulunya warga yang sekarang
berada pada pesisir pantai ini jauh dari air laut. Tapi, sekarang ini air laut
sudah dekat dengan rumah-rumah yang berada pada masyarakat pesisir pantai ini.
Jika pada musim timur, warga masyarakat sangat terganggu dengan sampah yang
berserakan di sekeliling rumah mereka.
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Pengertian
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
biasa di bedakan menjadi 2, yaitu lingkungan biotik dan abiotik.
Lingkungan
hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sampah
merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah merupakan konsep buatan
manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya
produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi:
padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan
terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar
datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya
pertambangan, manufaktur, dan konsumsi.
Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan
jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Sebagian besar Masyarakat Apui
bekerja sebagai nelayan. Oleh karena itu, laut sangat berpengaruh besar bagi
kelangsungan hidup. Laut di gunakan sebagai pemenuhan kebutuhan dan sebagai
sumber penghasilan bagi masyarakat Apui. Pencemaran laut akan sangat
berpengaruh bagi para nelayan, karena sampah-sampah yang berserahkan akan
mempersulit para nelayan dalam managkap ikan.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran
tersebut warga seharusnya membiasakan membuang sampah pada tempatnya dan
sampah-sampah yang telah menumpuk di buang ke tempat pembuangan sampah yang
tepat. Agar keindahan alam yang terdapat di Apui tetap terjaga kelestariannya.
2.Saran
Dari
penelitian yang telah dilakukan, maka Penulis dapat memberikan saran sebagai
berikut :
1.
Kepada masyarakat khususnya masyarakat pesisir pemukiman Apui Kleurahan Ampera
RT. 08 agar lebih memperhatikan lingkungan mereka yang sudah dicemari oleh
berbagai tumpukan sampah karena walaupun hal ini terjadi bukan dari masyarakat
setempat saja tapi juga merupakan masyarakat yang ada pada daerah pasar maka perlu adanya kesadaran agar mengurangi
pembuangan sampah secara berlebihan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan
karna akan menimbulkan efek buruk bagi diri kita.
2.
Kepada instansi terkait terutama Dinas Pemeliharaan dan Penanggulangan
Lingkungan Hidup agar lebih memperhatikan lingkungan yang tercemar demi
kesehatan dan kelangsungan hidup bersama.
3.Daftar Pustaka
Sumber Buku:
KES Manik.2003.Pengelolaan Lingkungan
Hidup.Jakarta:Djambatan.
Suparwato (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Anonymous
(2009). Diktat Penuntun Pratikum Kimia Anorganik. Malang: UMM.
Kursus
Dasar-Dasar Analisa Dampak Lingkungan Kumpulan Diktat Universitas Gadjah Mada
Bekerja Sama Dengan Kantor Menteri PPLH. Yogyakarta. 1984.
Wardhana,
Wisnu Arya (1994). Teknik Analisa Radio Aktivitas Lingkungan.
Yogyakarta: Andi Offset.
Hastomo
(2010). Leaflet Polusi Air. Yogyakarta: Dinas Kesehatan DIY.